Jumat, 30 November 2018
Syarat Pengambilan Sertifikat Mapaba 2018 PMII RAYON TARBIYAH STAI PATI
Syarat Pengambilan Sertifikat Mapaba
Senin, 26 November 2018
Amalan Sebelum Tidur dan Ketika Bangun Tidur
AMALAN SEBELUM TIDUR DAN KETIKA BANGUN TIDUR
Syeikh Hisyam Kabbani memberikan amalan sebelum dan sesudah tidur:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Qul yâ `ibâdiyal-ladzîna asrofû `alâ anfusihim lâ taqnathû min rohmatil-Lâhi innal-Lôha yaghfirudz-dzunûba jamî'an innahû huwal-ghofûrur-rohîm
Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa terhadap rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Az-Zumar, 39:53)
Barang siapa yang membaca ayat tersebut sebelum tidur dan ketika bangun tidur, selama 24 jam seluruh amalnya akan diubah menjadi hasanât (amal baik) dalam jumlah yang besar. Dari setiap huruf, kalian akan menerima 4.000 hasanât terhadap apa yang telah kalian perbuat pada hari itu. Wallôhu A'lam
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
Syeikh Hisyam Kabbani memberikan amalan sebelum dan sesudah tidur:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Qul yâ `ibâdiyal-ladzîna asrofû `alâ anfusihim lâ taqnathû min rohmatil-Lâhi innal-Lôha yaghfirudz-dzunûba jamî'an innahû huwal-ghofûrur-rohîm
Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa terhadap rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Az-Zumar, 39:53)
Barang siapa yang membaca ayat tersebut sebelum tidur dan ketika bangun tidur, selama 24 jam seluruh amalnya akan diubah menjadi hasanât (amal baik) dalam jumlah yang besar. Dari setiap huruf, kalian akan menerima 4.000 hasanât terhadap apa yang telah kalian perbuat pada hari itu. Wallôhu A'lam
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
Senin, 19 November 2018
Tahun Gajah 571 M
Abrahah adalah seorang penguasa Habasyah (Ethiopia) yang berhasil menguasai Yaman. Dia membangun Qullais, bukan hanya sebagai gereja tapi untuk mengalihkan perhatian orang-orang beribadat di Ka'bah. Seorang Arab yang menjadi penjaga Ka’bah sengaja mendatangi Qullais dan mengotori bagian-bagian penting gereja megah tersebut dengan tinja. Hal tersebut membuat Abrahah murka. Berangkatlah Abrahah dengan membawa pasukan gajahnya yang besar menuju Mekkah.
.
Ketika sampai di gerbang Mekkah, dia berhadapan dengan penguasa Mekkah yaitu Abdul Mutthalib bin Hasyim, seorang pemuka Quraisy yang disegani. Ialah yang selama ini bertanggung jawab terhadap Ka’bah termasuk pelaksanaan ibadat haji yang telah dikenal sejak dahulu kala. Abrahah mengatakan bahwa kedatangannya ke Mekkah bukan untuk memerangi penduduk Mekkah melainkan untuk menghancurkan Ka’bah. Ia juga menambahkan apabila mereka tidak melawan maka ia tidak akan menumpahkan darah
.
Abdul Mutthalib sebagai pemimpin Mekkah menyadari kekalahan kekuatan pasukannya dan hanya dapat memerintahkan penduduk untuk segera pergi dan berlindung.
.
Namun apa yang kemudian terjadi? Dari balik persembunyian di tebing-tebing tinggi batu cadas yang mengelilingi kota Mekkah, penduduk menyaksikan ribuan burung kecil Ababil berterbangan cepat menuju Ka’bah. Sementara itu ada laporan bahwa gajah-gajah yang dibawa pasukan Abrahah itu mogok. Ketika gajah dihadapkan kearah Ka’bah, ia segera bersimpuh dan tidak mau berdiri. Dan ketika ia dihadapkan ke arah Yaman, ia segera lari tergopoh-gopoh.
Ajaibnya, burung-burung kecil tersebut masing-masing membawa 3 buah batu kecil. Satu di paruh dua lainnnya di kaki kanan dan kiri mereka. Meski batu-batu itu sebesar biji gandum namun mematikan.
Pasukan Abrahah menjadi panik dan berlarian. Banyak diantara mereka yang meninggal dunia. Sementara Abrahah sendiri dalam keadaan luka parah di gotong pasukannya kembali ke negrinya. Darah dan nanah terus mengucur dari sekujur tubuh dan kepalanya. Dia mati begitu tiba di Shan’a karena jantungnya pecah
.
Di tahun itulah Rasulullah dilahirkan tepatnya 571M.
.
Ketika sampai di gerbang Mekkah, dia berhadapan dengan penguasa Mekkah yaitu Abdul Mutthalib bin Hasyim, seorang pemuka Quraisy yang disegani. Ialah yang selama ini bertanggung jawab terhadap Ka’bah termasuk pelaksanaan ibadat haji yang telah dikenal sejak dahulu kala. Abrahah mengatakan bahwa kedatangannya ke Mekkah bukan untuk memerangi penduduk Mekkah melainkan untuk menghancurkan Ka’bah. Ia juga menambahkan apabila mereka tidak melawan maka ia tidak akan menumpahkan darah
.
Abdul Mutthalib sebagai pemimpin Mekkah menyadari kekalahan kekuatan pasukannya dan hanya dapat memerintahkan penduduk untuk segera pergi dan berlindung.
.
Namun apa yang kemudian terjadi? Dari balik persembunyian di tebing-tebing tinggi batu cadas yang mengelilingi kota Mekkah, penduduk menyaksikan ribuan burung kecil Ababil berterbangan cepat menuju Ka’bah. Sementara itu ada laporan bahwa gajah-gajah yang dibawa pasukan Abrahah itu mogok. Ketika gajah dihadapkan kearah Ka’bah, ia segera bersimpuh dan tidak mau berdiri. Dan ketika ia dihadapkan ke arah Yaman, ia segera lari tergopoh-gopoh.
Ajaibnya, burung-burung kecil tersebut masing-masing membawa 3 buah batu kecil. Satu di paruh dua lainnnya di kaki kanan dan kiri mereka. Meski batu-batu itu sebesar biji gandum namun mematikan.
Pasukan Abrahah menjadi panik dan berlarian. Banyak diantara mereka yang meninggal dunia. Sementara Abrahah sendiri dalam keadaan luka parah di gotong pasukannya kembali ke negrinya. Darah dan nanah terus mengucur dari sekujur tubuh dan kepalanya. Dia mati begitu tiba di Shan’a karena jantungnya pecah
.
Di tahun itulah Rasulullah dilahirkan tepatnya 571M.
Kamis, 15 November 2018
Kader PMII Harus Baca
Membaca adalah berpikir. Berpikir merupakan suatu proses untuk mengenali, memahami, dan kemudian menginterpretasikan lambang-lambang yang bisa mempunyai arti.
Di sini banyak terlibat unsur-unsur psikologis seperti kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan, minat, bakat, sensasi, persepsi, motivasi, retensi, ingatan, dan lupa, bahkan ada lagi yaitu kemampuan mentransfer dan berpikir kognitif yang akan membantu orang tersebut dalam memahami seberapa banyak pengetahuannya mengenai banyak hal, bagaimana ia memandang hidup yang ia jalani, ke mana arah yang sebenarnya ingin ia capai dan pastinya akan membuat seseorang menjadi haus pengetahuan karena ia sadar seberapa kecil pengetahuan yang baru ia gali.
Di sini banyak terlibat unsur-unsur psikologis seperti kemampuan dan atau kapasitas kecerdasan, minat, bakat, sensasi, persepsi, motivasi, retensi, ingatan, dan lupa, bahkan ada lagi yaitu kemampuan mentransfer dan berpikir kognitif yang akan membantu orang tersebut dalam memahami seberapa banyak pengetahuannya mengenai banyak hal, bagaimana ia memandang hidup yang ia jalani, ke mana arah yang sebenarnya ingin ia capai dan pastinya akan membuat seseorang menjadi haus pengetahuan karena ia sadar seberapa kecil pengetahuan yang baru ia gali.
Senin, 12 November 2018
Mahasiswa,Dimana kalian?
Kapada pewaris peradaban,
yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
di lembar sejarah manusia….
Negeri ini bukan lelucon sebagaimana stand up comedy kesukaan kalian itu.
Negeri ini didirikan dengan sepenuh hati,dengan darah dan air mata,jiwa dan raga pahlawan bangsa ini.
Mahasiswa,dimana kalian?
Apakah kalian mengira bahwa keadaan sedang baik baik saja?
Bagaimana kalian bisa dengan gembira menimba ilmu,sementara rakyat sedang berduka lara.
Bagaimana kalian bisa tidak gundah masuk kuliah sementara rakyatmu sedang berkeluh kesah.
Tidakkah kau tau bahwa negara mensubsidi biaya kuliahmu.
Tidakkah kau tau bahwa rakyatlah yang mensubsidi biaya kuliahmu melalui pajak yang setiap tahun mereka bayar dengan terengah-engah karena terhimpit harga harga yang kian melangit.
Apakah dengan banyaknya tugas kuliah,idealisme kalian jadi punah.
Apakah teori teori itu membuat hatimu mati.
Apakah IPK itu membuat akal sehat kalian binasa?atau banyaknya SKS yang kalian tempuh membuat jiwa kalian lumpuh?
Bagaimana kalian mau hebat jika kalian sudah kehilangan semangat?
Bagaimana mau jadi pembela bangsa penegak agama,jika karena putus cinta saja hatimu masih bisa galau.
Sahabat..
Pakailah kembali jas kebanggaanmu itu.Mari bersatu padu membangun moral dan kesadaran intelektual.
Tinggalkan sejenak Medsosmu,Mobile Legendmu dan egomu itu.
Jaga amanah tuhan yang mulia itu.Mahasiswa adalah amanah yang tidak diberikan kepada semua manusia..
Ingatlah bahwa Agen Off Change bukan hanya masuk kelas mengikuti mata kuliah.Sosial Kontrol bukan hanya omong kosong.
Cerdaslah,bijaklah,kritislah dan beranilah keluar dari zona nyamanmu itu.
Jangan hanya kuliah pulang kuliah pulang.
Mari ngopi sambil diskusi,kuliah sambil organisasi..
Di pundak kalianlah negeri ini dititipkan.
Di jiwa dan raga kalianlah republik ini di pertaruhkan.
Mana darah juang kalian?
Mestinya kalian disini,menghidupi kampus kalian,berkontribusi menjalankan roda organisasi bersama sahabat kalian,Rakyat Indonesia.
Senja STAI Pati
12 November 2018
yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
di lembar sejarah manusia….
Negeri ini bukan lelucon sebagaimana stand up comedy kesukaan kalian itu.
Negeri ini didirikan dengan sepenuh hati,dengan darah dan air mata,jiwa dan raga pahlawan bangsa ini.
Mahasiswa,dimana kalian?
Apakah kalian mengira bahwa keadaan sedang baik baik saja?
Bagaimana kalian bisa dengan gembira menimba ilmu,sementara rakyat sedang berduka lara.
Bagaimana kalian bisa tidak gundah masuk kuliah sementara rakyatmu sedang berkeluh kesah.
Tidakkah kau tau bahwa negara mensubsidi biaya kuliahmu.
Tidakkah kau tau bahwa rakyatlah yang mensubsidi biaya kuliahmu melalui pajak yang setiap tahun mereka bayar dengan terengah-engah karena terhimpit harga harga yang kian melangit.
Apakah dengan banyaknya tugas kuliah,idealisme kalian jadi punah.
Apakah teori teori itu membuat hatimu mati.
Apakah IPK itu membuat akal sehat kalian binasa?atau banyaknya SKS yang kalian tempuh membuat jiwa kalian lumpuh?
Bagaimana kalian mau hebat jika kalian sudah kehilangan semangat?
Bagaimana mau jadi pembela bangsa penegak agama,jika karena putus cinta saja hatimu masih bisa galau.
Sahabat..
Pakailah kembali jas kebanggaanmu itu.Mari bersatu padu membangun moral dan kesadaran intelektual.
Tinggalkan sejenak Medsosmu,Mobile Legendmu dan egomu itu.
Jaga amanah tuhan yang mulia itu.Mahasiswa adalah amanah yang tidak diberikan kepada semua manusia..
Ingatlah bahwa Agen Off Change bukan hanya masuk kelas mengikuti mata kuliah.Sosial Kontrol bukan hanya omong kosong.
Cerdaslah,bijaklah,kritislah dan beranilah keluar dari zona nyamanmu itu.
Jangan hanya kuliah pulang kuliah pulang.
Mari ngopi sambil diskusi,kuliah sambil organisasi..
Di pundak kalianlah negeri ini dititipkan.
Di jiwa dan raga kalianlah republik ini di pertaruhkan.
Mana darah juang kalian?
Mestinya kalian disini,menghidupi kampus kalian,berkontribusi menjalankan roda organisasi bersama sahabat kalian,Rakyat Indonesia.
Senja STAI Pati
12 November 2018
Sabtu, 10 November 2018
Pembekalan Porseni Oleh Ketua STAI Pati
STAI Pati 11 November 2018
Pembekalan Porseni oleh Ketua STAI Pati.
Ketua STAI PATI bersama dengan peserta dan official porseni mengadakan rapat dan pembekalan untuk kegiatan PORSENI Ke-IV PTKIS Wilayah X Jawa Tengah.
Dalam kesempatan ini Ibu Aida Husna MA(Ketua STAI Pati) menyampaikan,"kalian semua adalah duta duta staip,jaga nama baik kalian,jaga nama baik kampus.Target juara sudah tentu,namun selain itu porseni merupakan ajang silaturahmi antar mahasiswa se jawa tegah".Ungkap Bu Aida
Beliau menambahkan,"Target juara jangan sampai membuat kita menghalalkan segala cara.Jangan merasa terbebani dengan tanggung jawab ini,have fun,perluas jaringan,nikmatilah proses kalian,jangan terpaku pada hasil,tapi fokuslah pada proses yang kalian lalui.
Kegiatan Porseni ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyyah Magelang (UMM) pada tanggal 17-18 November 2018.
Jenis Lomba yang di ikuti antara lain,Futsal,Bulu Tangkis,MTQ dan MQK.
(Ulinnuha Agus)
Pembekalan Porseni oleh Ketua STAI Pati.
Ketua STAI PATI bersama dengan peserta dan official porseni mengadakan rapat dan pembekalan untuk kegiatan PORSENI Ke-IV PTKIS Wilayah X Jawa Tengah.
Dalam kesempatan ini Ibu Aida Husna MA(Ketua STAI Pati) menyampaikan,"kalian semua adalah duta duta staip,jaga nama baik kalian,jaga nama baik kampus.Target juara sudah tentu,namun selain itu porseni merupakan ajang silaturahmi antar mahasiswa se jawa tegah".Ungkap Bu Aida
Beliau menambahkan,"Target juara jangan sampai membuat kita menghalalkan segala cara.Jangan merasa terbebani dengan tanggung jawab ini,have fun,perluas jaringan,nikmatilah proses kalian,jangan terpaku pada hasil,tapi fokuslah pada proses yang kalian lalui.
Kegiatan Porseni ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyyah Magelang (UMM) pada tanggal 17-18 November 2018.
Jenis Lomba yang di ikuti antara lain,Futsal,Bulu Tangkis,MTQ dan MQK.
(Ulinnuha Agus)
Ziarah dan Orasi Peringatan Hari Pahlawan
Pati,
10 November 2018
Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Tarbiyah STAI Pati menggelar Do'a Bersama Peringatan Hari Pahlawan dii Taman Makam Pahlawan Puri Pati.
Dalam Kegiatan Ini Sahabat Agus Ulin Nuha (Ketua Rayon Tarbiyah STAI Pati) mengatakan,"Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya..
Gelar pahlawan bukan hanya milik para pendahulu yang berjuang melawan penjajah dan merebut kemerdekaan..
Pahlawan Millenial adalah mereka yang berkarya, selalu mempunyai semangat berjuang dan niat mengabdi untuk negeri..Tidak terkecuali aktivis PMII yg selalu optimis memperjuangkan cita cita kemerdekaan.
Kita sebagai Generasi muda harapan bangsa harus selalu meneladani Jejak langkah para pahlawan dan menanamkan dalam diri kita semangat yang selalu berkobar untuk bekal agar tidak pernah lelah dalam menjalankan roda organisasi.
Setelah acara do'a bersama di lanjutkan dengan Orasi oleh Pengurus Rayon dan Latihan orasi oleh anggota baru pergerakan mahasiswa islam indonesia sebagai ajang untuk melatih public speaking dan menguatkan mental para anggota.
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2018
Melalui perjuangan dan pengabdianmu di PMII inilah Namamu,Bangsamu,dan Negerimu akan di kenang sepanjang masa.
Marilah kita berdo'a Indonesia bahagia.
Marilah kita berjanji Indonesia Abadi.
#pmiipati
10 November 2018
Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Tarbiyah STAI Pati menggelar Do'a Bersama Peringatan Hari Pahlawan dii Taman Makam Pahlawan Puri Pati.
Dalam Kegiatan Ini Sahabat Agus Ulin Nuha (Ketua Rayon Tarbiyah STAI Pati) mengatakan,"Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya..
Gelar pahlawan bukan hanya milik para pendahulu yang berjuang melawan penjajah dan merebut kemerdekaan..
Pahlawan Millenial adalah mereka yang berkarya, selalu mempunyai semangat berjuang dan niat mengabdi untuk negeri..Tidak terkecuali aktivis PMII yg selalu optimis memperjuangkan cita cita kemerdekaan.
Kita sebagai Generasi muda harapan bangsa harus selalu meneladani Jejak langkah para pahlawan dan menanamkan dalam diri kita semangat yang selalu berkobar untuk bekal agar tidak pernah lelah dalam menjalankan roda organisasi.
Setelah acara do'a bersama di lanjutkan dengan Orasi oleh Pengurus Rayon dan Latihan orasi oleh anggota baru pergerakan mahasiswa islam indonesia sebagai ajang untuk melatih public speaking dan menguatkan mental para anggota.
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2018
Melalui perjuangan dan pengabdianmu di PMII inilah Namamu,Bangsamu,dan Negerimu akan di kenang sepanjang masa.
Marilah kita berdo'a Indonesia bahagia.
Marilah kita berjanji Indonesia Abadi.
#pmiipati
Sabtu, 03 November 2018
Membangun KESADARAN intelektual PMII
MEMBANGUN KESADARAN
INTELEKTUAL PMII
Sikap PMII sebagai mahasiswa dan kader PMII, sikap yang paling utama
dipertahankan adalah idealisme dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
moral dan intelektual. Oleh karena basis di dalam ruang lingkup
kampus adalah persaingan intelektual, maka kewajiban
meningkatkan intelektual mahasiswa merupakan suatu keharusan.
Disamping itu adalah nilai-nilai moral.Betapa tidak, mahasiswa mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi adalah harapan nyata
untuk kelak menjadi ruh bagi masyarakat ketika kembali ke kampung
halaman.
Hanya dengan sikap itu gerakan kader PMII akan
diperhitungkan oleh semua civitas akademika yang tergabung di
dalam kampus.
Sikap intelektual itu bukan berarti kegiatan yang selalu
berkaitan dengan bidang keilmuan yang menjadi bidang mahasiswa
di dalam jurusan atau dengan kata lain keilmuan yang hanya ada di
SKS, tetapi jauh lebih substantif adalah kepekaan mahasiswa dalam
membaca diskursus-diskursus keilmuan yang berkembang. Misalkan,keilmuan keislaman dan keindonesiaan.
Jika dijabarkan maka ilmu-ilmu seperti filsafat, sosial, budaya, sastra, politik dan
sebagainya sangat penting untuk dikembangkan. Sehingga tradisi
diskusi tidak normatif atau stagnan, tetapi akan mencapai pada
diskusi intelektual yang dinamis dan menambah wawasan keilmuan.
Tidak hanya cukup dengan itu, sikap yang juga harus diambil
oleh kader PMII adalah dalam dunia tulis menulis.Dinamika gerakan
mahasiswa tidak akan pernah lepas dari kegiatan menulis. Dalam tugas makalah, skripsi, laporan Kuliah Kerja Nyata adalah beberapa
contoh dari aktivitas mahasiswa yang selalu terkait dengan dunia
tulis.Apalagi jika harus mengungkap gagasan di kampus, koran
harian, penelitian dan sebagainya.Oleh karena itu,menulis
merupakan kebutuhan pokok mahasiswa serta jalan paling ampuh
untuk menyampaikan gagasan.
Di samping itu,dengan membiasakan
menulis dapat mempertajam nalar kritis mahasiswa dan analisis
terhadap penelitian yang akan ditempuh seperti skripsi, tesis, jurnal maupun disertasi.
Dari itu semua bisa dipastikan bahwa persaingan yang paling
subtantif di ranah kampus adalah dalam bidang intelektual.Menguasai intelektualisme tidak hanya sebuah bekal untuk menjadi
guru, dosen, akademisi, intelektual ataupun cendekiawan,melainkan profesi apapun memerlukan modal ini, karna tanpa modal intelektual
rasanya sangat sulit untuk bersaing dalam segala sektor,
seperti menjadi aktivis, pejabat pemerintahan, guru, dosen,
wartawan, pengusaha, advokat, sampai tokoh masyarakat.
Dari itu semua bisa disimpulkan bahwa sikap sebagai kader
PMII adalah mempunyai semangat dalam dunia intelektual. Kader
PMII harus bersaing dalam bidang intelektual dengan wawasan yang
luas untuk menjaga marwah organisasi dan sebagai kader yang bisa
diandalkan.Bukan hanya dengan mahasiswa-mahasiswa yang
tergabung dalam organisasi yang berbeda,melainkan juga dengan
seluruh mahasiswa di dalam kampus, Indonesia bahkan
Internasional.
Hanya dengan sikap itulah kader-kader PMII akan
menjadi pemimpin baik di dalam atau di luar kampus.
Kesadaran intelektual PMII
harus kita bangun kembali. Kajian-kajian, diskusi, harus kembali
dihidupkan. Pemikiran-pemikiran liar dan kritis terhadap arus pemikiran Islam kontemporer harus lebih ditingkatkan.
Sikap yang
paling pas diambil oleh kalangan PMII hari ini adalah
mengembangkan semangat dan corak pemikiran berbasis intelektual.
Karna jika tidak, PMII hanya akan menjadi gerakan organisasi masa
besar tetapi miskin kualitas intelektual.
INTELEKTUAL PMII
Sikap PMII sebagai mahasiswa dan kader PMII, sikap yang paling utama
dipertahankan adalah idealisme dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
moral dan intelektual. Oleh karena basis di dalam ruang lingkup
kampus adalah persaingan intelektual, maka kewajiban
meningkatkan intelektual mahasiswa merupakan suatu keharusan.
Disamping itu adalah nilai-nilai moral.Betapa tidak, mahasiswa mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi adalah harapan nyata
untuk kelak menjadi ruh bagi masyarakat ketika kembali ke kampung
halaman.
Hanya dengan sikap itu gerakan kader PMII akan
diperhitungkan oleh semua civitas akademika yang tergabung di
dalam kampus.
Sikap intelektual itu bukan berarti kegiatan yang selalu
berkaitan dengan bidang keilmuan yang menjadi bidang mahasiswa
di dalam jurusan atau dengan kata lain keilmuan yang hanya ada di
SKS, tetapi jauh lebih substantif adalah kepekaan mahasiswa dalam
membaca diskursus-diskursus keilmuan yang berkembang. Misalkan,keilmuan keislaman dan keindonesiaan.
Jika dijabarkan maka ilmu-ilmu seperti filsafat, sosial, budaya, sastra, politik dan
sebagainya sangat penting untuk dikembangkan. Sehingga tradisi
diskusi tidak normatif atau stagnan, tetapi akan mencapai pada
diskusi intelektual yang dinamis dan menambah wawasan keilmuan.
Tidak hanya cukup dengan itu, sikap yang juga harus diambil
oleh kader PMII adalah dalam dunia tulis menulis.Dinamika gerakan
mahasiswa tidak akan pernah lepas dari kegiatan menulis. Dalam tugas makalah, skripsi, laporan Kuliah Kerja Nyata adalah beberapa
contoh dari aktivitas mahasiswa yang selalu terkait dengan dunia
tulis.Apalagi jika harus mengungkap gagasan di kampus, koran
harian, penelitian dan sebagainya.Oleh karena itu,menulis
merupakan kebutuhan pokok mahasiswa serta jalan paling ampuh
untuk menyampaikan gagasan.
Di samping itu,dengan membiasakan
menulis dapat mempertajam nalar kritis mahasiswa dan analisis
terhadap penelitian yang akan ditempuh seperti skripsi, tesis, jurnal maupun disertasi.
Dari itu semua bisa dipastikan bahwa persaingan yang paling
subtantif di ranah kampus adalah dalam bidang intelektual.Menguasai intelektualisme tidak hanya sebuah bekal untuk menjadi
guru, dosen, akademisi, intelektual ataupun cendekiawan,melainkan profesi apapun memerlukan modal ini, karna tanpa modal intelektual
rasanya sangat sulit untuk bersaing dalam segala sektor,
seperti menjadi aktivis, pejabat pemerintahan, guru, dosen,
wartawan, pengusaha, advokat, sampai tokoh masyarakat.
Dari itu semua bisa disimpulkan bahwa sikap sebagai kader
PMII adalah mempunyai semangat dalam dunia intelektual. Kader
PMII harus bersaing dalam bidang intelektual dengan wawasan yang
luas untuk menjaga marwah organisasi dan sebagai kader yang bisa
diandalkan.Bukan hanya dengan mahasiswa-mahasiswa yang
tergabung dalam organisasi yang berbeda,melainkan juga dengan
seluruh mahasiswa di dalam kampus, Indonesia bahkan
Internasional.
Hanya dengan sikap itulah kader-kader PMII akan
menjadi pemimpin baik di dalam atau di luar kampus.
Kesadaran intelektual PMII
harus kita bangun kembali. Kajian-kajian, diskusi, harus kembali
dihidupkan. Pemikiran-pemikiran liar dan kritis terhadap arus pemikiran Islam kontemporer harus lebih ditingkatkan.
Sikap yang
paling pas diambil oleh kalangan PMII hari ini adalah
mengembangkan semangat dan corak pemikiran berbasis intelektual.
Karna jika tidak, PMII hanya akan menjadi gerakan organisasi masa
besar tetapi miskin kualitas intelektual.
Langganan:
Postingan (Atom)